Pengolahan Lahan Optimal untuk Budidaya Buncis

Pengolahan lahan merupakan tahapan krusial yang menentukan keberhasilan budidaya buncis (Phaseolus vulgaris L.). Lahan yang diolah dengan baik akan menciptakan lingkungan tumbuh yang ideal, memastikan aerasi, drainase, dan ketersediaan unsur hara yang optimal bagi tanaman buncis.

​1. Persyaratan Tumbuh Buncis

​Sebelum memulai pengolahan, penting untuk memahami persyaratan tumbuh buncis:

  • Lokasi dan Iklim: Buncis umumnya cocok dibudidayakan di dataran tinggi (lebih dari 1.000 mdpl) hingga dataran medium, dengan suhu ideal 20-25^{\circ}\text{C}. Tanaman ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup dan curah hujan sedang.
  • Jenis Tanah: Menyukai tanah jenis Andosol, Regosol, atau Ultisol yang gembur, remah, subur, dan memiliki drainase yang baik.
  • Derajat Keasaman (pH): Kisaran pH tanah ideal adalah 6,0 hingga 7,0. Buncis sangat peka terhadap genangan air, sehingga drainase lahan harus benar-benar diperhatikan.

​2. Tahapan Pengolahan Lahan

​Pengolahan lahan untuk buncis dilakukan untuk menciptakan media tanam yang gembur dan bebas dari gulma.

​A. Pembersihan dan Penggemburan Lahan

​Langkah awal adalah membersihkan lahan dari gulma, sisa tanaman, dan benda asing lainnya.

  1. Pembajakan/Pencangkulan: Lakukan pembajakan atau pencangkulan tanah hingga kedalaman 20-30 \text{ cm}. Tujuannya adalah untuk menggemburkan tanah, memecah bongkahan, dan memperbaiki aerasi. Untuk jenis tanah berat, pencangkulan bisa dilakukan dua kali dalam rentang waktu 2-3 minggu.
  2. Pengeringanginan: Setelah digemburkan, biarkan lahan terkena sinar matahari (dikeringanginkan) selama 3-4 hari, atau bahkan hingga 1-2 minggu untuk mengoptimalkan kondisi tanah.

​B. Pengapuran (Jika Diperlukan)

​Jika hasil uji tanah menunjukkan pH rendah (asam, biasanya di bawah 5,5), perlu dilakukan pengapuran untuk menaikkan pH.

  • Bahan: Gunakan kapur pertanian seperti Dolomit atau kaptan.
  • Waktu Aplikasi: Pengapuran dilakukan 2-3 minggu sebelum penanaman, bersamaan dengan pengolahan tanah. Sebarkan kapur secara merata di atas permukaan lahan yang telah digemburkan, lalu cangkul kembali agar kapur tercampur sempurna dengan tanah.

​C. Pembuatan Bedengan dan Parit Drainase

​Pembuatan bedengan sangat penting untuk mencegah genangan air dan mempermudah perawatan.

  1. Ukuran Bedengan: Buat bedengan dengan ukuran lebar ideal 80-100 \text{ cm} atau 100-120 \text{ cm}, dengan tinggi 20-30 \text{ cm} (tinggi disesuaikan dengan kondisi lahan dan drainase).
  2. Jarak Antar Bedengan: Jarak antar bedengan atau parit drainase dibuat sekitar 40-60 \text{ cm}. Parit ini berfungsi sebagai saluran pembuangan air dan jalan perawatan.

​D. Pemupukan Dasar

​Pemupukan dasar bertujuan untuk memberikan nutrisi awal dan memperbaiki struktur tanah.

  1. Pupuk Organik: Aplikasikan pupuk kandang yang sudah matang atau kompos. Dosis yang dianjurkan biasanya sekitar 10 ton per hektare (10 \text{ kg} per 10 \text{ m}^2).
  2. Pupuk Anorganik: Tambahkan pupuk majemuk (misalnya NPK 15:15:15) sesuai dengan dosis anjuran, biasanya sekitar 300 \text{ kg} per hektare.
  3. Cara Aplikasi: Pupuk dasar disebar merata di atas bedengan, lalu campurkan ke dalam tanah dengan pencangkulan ringan. Biarkan pupuk meresap selama 1-3 hari sebelum penanaman.

​E. Pemasangan Mulsa Plastik (Opsional)

​Untuk menekan pertumbuhan gulma, menjaga kelembapan tanah, dan mengurangi pencucian pupuk oleh air hujan, dapat dipasang mulsa plastik hitam-perak (MPHP) di atas bedengan. Pemasangan mulsa dilakukan setelah pemupukan dasar.

​Setelah seluruh tahapan pengolahan lahan selesai, lahan sudah siap untuk pembuatan lubang tanam dan penanaman benih buncis.

​3. Penentuan Jarak Tanam

​Setelah bedengan terbentuk, buat lubang tanam dengan jarak yang disesuaikan dengan tipe buncis:

  • Tipe Merambat: Jarak tanam umumnya 50 \times 20 \text{ cm} atau 60 \times 30 \text{ cm}. Tipe ini memerlukan pemasangan ajir atau lanjaran.
  • Tipe Tegak: Jarak tanam lebih rapat, sekitar 40 \times 20 \text{ cm}. Tipe ini tidak memerlukan lanjaran.

​Pengolahan lahan yang benar adalah investasi waktu dan tenaga yang akan berbuah hasil panen buncis yang melimpah dan berkualitas.

No comments:

Post a Comment