Fase vegetatif pada tanaman cabai adalah periode pertumbuhan awal, yaitu sejak tanam hingga tanaman mulai berbunga (sekitar 1-40 hari setelah tanam/HST). Fokus utama pada fase ini adalah membangun struktur tanaman yang kuat, banyak cabang, dan daun yang sehat.
1. Tujuan Utama Penyemprotan
Penyemprotan foliar (lewat daun) pada fase ini bertujuan untuk:
- Memberikan Nutrisi: Menyediakan unsur hara mikro dan makro yang mudah diserap untuk pertumbuhan daun dan batang.
- Pengendalian Hama: Mencegah dan mengatasi serangan serangga seperti thrips, kutu kebul, tungau, dan ulat.
- Pengendalian Penyakit: Melindungi tanaman dari infeksi jamur atau bakteri yang menyebabkan penyakit seperti bercak daun.
2. Komponen Larutan Semprot
Dalam satu kali penyemprotan, larutan idealnya mengandung kombinasi berikut:
-
Pupuk Daun (Nutrisi):
- Gunakan pupuk yang memiliki kandungan Nitrogen (N) dan Fosfor (P) yang tinggi atau seimbang (misalnya NPK formula 16-16-16). Unsur N penting untuk pertumbuhan daun dan batang, sementara P mendukung perkembangan akar dan ketahanan.
- Seringkali ditambahkan juga Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), terutama yang mengandung Auksin atau Giberelin, untuk merangsang pembentukan tunas dan cabang baru.
- Kalsium (Ca):
- Unsur kalsium sangat penting untuk memperkuat dinding sel tanaman, sehingga tanaman menjadi lebih kokoh dan tidak mudah terserang penyakit atau mengalami kerontokan tunas. Pemberian kalsium pada fase ini sangat dianjurkan.
-
Insektisida (Pengendali Hama):
- Pilih bahan aktif yang efektif terhadap hama utama cabai, seperti Imidakloprid (untuk kutu-kutuan) atau Abamektin (untuk tungau).
- Penting untuk selalu melakukan rotasi bahan aktif (mengganti-ganti jenis insektisida) setiap 2-3 kali penyemprotan agar hama tidak menjadi kebal.
-
Fungisida (Pengendali Penyakit):
- Gunakan fungisida berbahan aktif kontak (misalnya Propineb atau Manzocheb) atau sistemik (misalnya Azoksistrobin) sebagai tindakan pencegahan.
- Sama seperti insektisida, rotasi bahan aktif juga diperlukan untuk fungisida.
- Perekat/Perata:
- Wajib ditambahkan di setiap larutan semprot. Perekat berfungsi agar cairan pupuk dan pestisida menempel sempurna di permukaan daun, terutama di bagian bawah.
3. Waktu dan Teknik Aplikasi
- Frekuensi: Penyemprotan idealnya dilakukan secara rutin sekitar 7 hingga 10 hari sekali, tergantung kondisi cuaca dan tingkat serangan hama/penyakit di lahan Anda.
- Waktu Penyemprotan: Lakukan pada pagi hari (sebelum jam 10.00) atau sore hari (setelah jam 16.00). Pada waktu ini, stomata (mulut daun) tanaman terbuka sehingga penyerapan nutrisi lebih maksimal.
- Teknik: Semprotkan larutan hingga merata, terutama fokuskan pada bagian bawah daun dan pucuk tanaman karena area ini merupakan tempat favorit hama dan area pertumbuhan aktif. Selalu ikuti dosis yang tertera pada label kemasan produk.

No comments:
Post a Comment