Tujuan Penyepraian Masa Generatif
Memperbesar dan Memperpanjang Buah: Menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan dan pengisian buah yang berkualitas (berat, padat, dan panjang).
Mencegah Kerontokan: Menjaga tangkai dan kelopak bunga/buah agar kuat.
Mengendalikan Patek (Antraknosa): Penyakit jamur ini menjadi ancaman terbesar pada buah di fase generatif.
Mengendalikan Lalat Buah: Hama yang menyerang buah langsung dan menyebabkan kerusakan serius.
1. Komponen Nutrisi (Pupuk Daun)
Pada fase generatif, dominasi nutrisi bergeser total dari Nitrogen ke Kalium dan Kalsium.
Kalium (K) Tinggi: Unsur K adalah kunci utama pembentukan dan pengisian buah, yang diserap dalam jumlah terbesar pada fase ini. Kalium disemprotkan melalui pupuk daun yang tinggi K dan P, seperti KNO₃ Putih atau pupuk majemuk khusus generatif (contohnya Gandasil B, atau pupuk cair tinggi K). Kalium penting untuk:
Mempercepat transfer karbohidrat dari daun ke buah.
Meningkatkan bobot dan rasa pedas (kualitas) buah.
Memperkuat buah agar tidak mudah pecah.
Kalsium (Ca) Rutin: Pemberian Kalsium harus rutin dan berkelanjutan (sebaiknya mingguan) untuk memastikan buah memiliki dinding sel yang kuat. Kalsium berfungsi:
Mencegah penyakit Busuk Ujung Buah (Blossom End Rot).
Memperkuat kulit buah sehingga lebih tahan terhadap serangan jamur (Antraknosa/Patek).
Fosfor (P): Tetap diberikan dalam dosis sedang untuk menjaga pembungaan baru agar terus muncul.
2. Pengendalian Penyakit (Fungisida)
Penyepraian fungisida pada fase generatif berfokus total pada pencegahan dan penanganan Antraknosa (Patek).
Antraknosa (Patek): Penyakit ini menyerang buah yang sudah terbentuk (hijau hingga merah).
Bahan Aktif Kritis: Fungisida yang efektif melawan Antraknosa harus dirotasi, mencakup kombinasi kontak dan sistemik. Contoh: Propineb (kontak), Azoksistrobin/Difenokonazol (sistemik), atau Klorotalonil (kontak).
Aplikasi: Fungisida harus disemprotkan secara intensif, terutama ke arah buah dan ranting, dengan interval yang rapat (bahkan 3-5 hari sekali) jika cuaca sangat lembap atau curah hujan tinggi.
3. Pengendalian Hama (Insektisida)
Hama utama yang menyerang langsung buah harus dikendalikan.
Lalat Buah: Hama ini menusuk buah dan meletakkan telur di dalamnya, menyebabkan buah busuk.
Pengendalian: Insektisida dengan bahan aktif yang efektif terhadap lalat buah (misalnya golongan organofosfat tertentu) dan penambahan atraktan (perangkap lalat buah) sering digunakan.
Thrips dan Kutu-kebul: Hama vektor tetap diawasi dan dikendalikan karena masih menyebabkan kerusakan pada tunas dan bunga baru. Rotasi insektisida dilanjutkan.
Tungau: Tungau pada daun tua harus dikendalikan agar tanaman tetap sehat dan mampu berfotosintesis.
4. Teknik Penyepraian Penting
Jadwal Rutin: Interval penyepraian cenderung ketat (4-7 hari sekali) untuk menjaga konsistensi perlindungan buah dari Antraknosa, yang penyebarannya sangat cepat.
Perlindungan Buah: Semprotan diarahkan langsung ke buah dan pangkal buah.
Waktu Penyepraian: Tetap pada pagi atau sore hari, menghindari kontak langsung pestisida dengan bunga saat penyerbukan sedang aktif.

No comments:
Post a Comment