Buncis tipe merambat (Pole Bean atau Indeterminate) menawarkan potensi hasil panen yang lebih tinggi dan periode panen yang lebih panjang dibandingkan tipe tegak. Namun, budidaya tipe ini memerlukan pemeliharaan intensif dan sistem penopang yang kokoh.
1. Penanaman dan Jarak Tanam yang Tepat
Setelah persiapan lahan (penggemburan, pembuatan bedengan, dan pemupukan dasar) selesai, penanaman biji buncis dilakukan.
Perlakuan Biji
Untuk mempercepat perkecambahan dan mengurangi risiko serangan penyakit di tanah, biji buncis dianjurkan direndam dalam air hangat (suhu kuku) selama 2–4 jam, atau diberi perlakuan fungisida/bakterisida.
Jarak Tanam Ideal
Karena tanaman merambat dan memiliki kanopi yang lebih lebar, jarak tanam harus lebih renggang untuk menjamin sirkulasi udara dan cahaya:
- Jarak Antar Baris: 60 cm – 75 cm.
- Jarak Dalam Baris: 40 cm – 50 cm.
Tanam 2 biji per lubang dengan kedalaman sekitar 2–3 cm. Setelah biji berkecambah dan mencapai tinggi 10–15 cm (sekitar 14 HST), lakukan penjarangan dengan menyisakan satu tanaman terbaik per lubang.
2. Pemasangan dan Pengikatan Ajir (Turus)
Pemasangan ajir adalah langkah paling krusial bagi buncis merambat dan harus dilakukan secepatnya, idealnya sebelum tanaman mulai menjulur (sekitar 2–3 minggu setelah tanam/HST).
Metode Pengajiran
Ajir dapat berupa bilah bambu, kayu, atau tali kawat. Beberapa metode yang umum digunakan:
- Ajir Tunggal: Satu tongkat ditancapkan di samping setiap lubang tanam.
- Model Para-Para: Menggunakan struktur horizontal di atas bedengan, mirip atap, yang cocok untuk skala budidaya luas.
- Model Kawat Vertikal: Menggunakan kawat horizontal di atas dan tali yang menjulur ke bawah sebagai media rambatan.
Pengikatan dan Pelilitan
Begitu sulur mulai muncul, arahkan batang atau sulur muda untuk melilit ajir. Proses pelilitan harus dibantu secara manual oleh petani. Pastikan ikatan yang digunakan tidak mencekik batang tanaman, namun cukup kuat untuk menahan beban polong saat panen.
3. Teknik Pemeliharaan Intensif
Buncis merambat membutuhkan perhatian ekstra untuk menjaga produktivitasnya selama masa panen yang panjang.
Penyiangan dan Pembumbunan
Lakukan penyiangan (pembersihan gulma) secara rutin, terutama di awal fase vegetatif, karena gulma berkompetisi ketat dalam perebutan nutrisi. Bersamaan dengan penyiangan, lakukan pembumbunan (menimbun pangkal batang dengan tanah). Pembumbunan berfungsi:
- Menguatkan posisi batang agar tidak mudah rebah.
- Mendorong pertumbuhan akar serabut baru (adventif) yang membantu penyerapan nutrisi.
Pemangkasan (Pruning)
Pemangkasan dilakukan untuk mengoptimalkan energi tanaman dan memperbaiki lingkungan:
- Pemangkasan Daun Tua: Buang daun-daun yang sudah tua, menguning, atau terserang penyakit di bagian bawah. Ini penting untuk meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi sumber inokulum penyakit.
- Pemangkasan Tunas Air (Pucuk Samping): Untuk buncis yang terlalu rimbun, pemangkasan pucuk samping dapat mengalihkan energi tanaman dari pertumbuhan vegetatif yang berlebihan menjadi pembentukan bunga dan polong.
Pengairan dan Irigasi
Karena periode panen yang panjang, kebutuhan air buncis merambat juga berkelanjutan. Pengairan harus teratur, terutama saat memasuki fase pembungaan dan pengisian polong, untuk mencegah kerontokan. Teknik irigasi tetes (drip irrigation) sangat ideal karena menjaga kelembapan tanah yang konsisten tanpa membuat bedengan terlalu basah.
Dengan menerapkan teknik penanaman dan pemeliharaan intensif ini, terutama pada sistem penopang, buncis tipe merambat dapat menghasilkan panen yang optimal, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

No comments:
Post a Comment