Secara umum, proses pengolahan lahan meliputi langkah-langkah berikut:
-
Pembersihan dan Pembajakan/Pencangkulan Tanah:
- Lahan dibersihkan dari gulma, semak belukar, dan sisa-sisa tanaman sebelumnya.
- Tanah dibajak atau dicangkul sedalam \pm 25-40 cm hingga gembur. Tujuannya untuk menggemburkan tanah dan membalik tanah agar bagian bawah juga terpapar sinar matahari.
-
Pengukuran dan Pengaturan pH Tanah (Pengapuran):
- pH tanah ideal untuk tanaman cabai adalah antara 5,5 hingga 6,5.
- Jika pH tanah terlalu rendah (asam), lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian seperti Dolomit atau Kiserit.
- Dosis pengapuran disesuaikan dengan kondisi pH tanah. Kapur ditaburkan secara merata dan diaduk rata dengan tanah.
- Pengapuran sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam (bersamaan dengan pengolahan tanah awal) untuk memberikan waktu bagi kapur bereaksi.
-
Pembuatan Bedengan dan Saluran Drainase:
- Setelah tanah digemburkan, dibuat bedengan (guludan).
-
Ukuran bedengan bervariasi, umumnya:
- Lebar: 1-1,5 meter.
- Tinggi: \pm 30-50 cm (dibuat lebih tinggi saat musim hujan untuk menghindari genangan).
- Dibuat parit atau selokan di antara bedengan dengan kedalaman \pm 30-50 cm sebagai saluran drainase untuk pembuangan air yang berlebih, terutama saat musim hujan.
-
Pemberian Pupuk Dasar:
- Pupuk dasar diberikan di atas bedengan dan dicampur rata dengan tanah, atau ditempatkan di calon lubang tanam.
-
Pupuk dasar biasanya berupa:
- Pupuk organik (pupuk kandang/kompos) dalam jumlah yang memadai. Pemberian pupuk kompos bisa dilakukan dua lapis (bawah dan atas sebelum ditutup mulsa).
- Pupuk anorganik (seperti NPK, SP-36, Urea, KCL) dengan dosis yang disesuaikan per hektar atau per lubang tanam.
-
Pemasangan Mulsa Plastik (Opsional, tetapi dianjurkan untuk budidaya intensif):
-
Bedengan ditutup dengan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP). Mulsa membantu:
- Menjaga kelembaban tanah.
- Mencegah tumbuhnya gulma.
- Mengurangi penguapan air.
- Pemasangan mulsa dilakukan setelah bedengan selesai dan sebelum penanaman.
- Selanjutnya, dibuat lubang tanam pada mulsa dengan jarak tanam yang telah ditentukan (misalnya (50-60) cm \times (40-50) cm, atau 35 cm \times 50 cm, dengan pola dua baris per bedengan atau pola zig-zag).
-
Bedengan ditutup dengan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP). Mulsa membantu:
-
Penanaman Bibit:
- Bibit cabai yang siap tanam (biasanya berumur 15-30 hari atau berdaun 4-8 helai) kemudian dipindahkan ke lubang tanam.
- Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
- Catatan: Penanaman dilakukan minimal dua minggu setelah lahan dipasangi mulsa.
Tahapan pengolahan lahan ini sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan awal tanaman cabai keriting sebelum masuk ke tahap pemeliharaan (penyiraman, pemupukan susulan, penyiangan, dan pengendalian hama/penyakit).

No comments:
Post a Comment