Pengolahan lahan merupakan tahap krusial yang sangat memengaruhi pertumbuhan dan hasil panen cabai keriting. Tujuannya adalah membuat tanah menjadi subur, gembur, dan sesuai dengan syarat tumbuh tanaman.
1. Persiapan Awal dan Pengukuran pH Tanah
- Pengukuran pH: Sebelum diolah, ukur kadar pH tanah menggunakan pH meter atau kertas lakmus. Cabai keriting idealnya tumbuh pada pH netral (sekitar 5,5 hingga 7,0).
- Pentingnya pH: pH tanah berkaitan erat dengan kesuburan dan kemampuan akar menyerap unsur hara. Jika pH terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa), penyerapan nutrisi akan terhambat.
2. Penggemburan dan Pembalikan Tanah
- Pembajakan/Pencangkulan: Lakukan pencangkulan atau pembajakan tanah hingga kedalaman sekitar 20-40 cm. Hal ini berfungsi untuk menggemburkan tanah dan mencampur rata lapisan topsoil dan subsoil.
- Pembalikan Tanah: Balikkan tanah secara sempurna untuk mematikan gulma dan membantu aerasi tanah.
3. Pemberian Kapur Pertanian (Jika Diperlukan)
- Pengapuran: Jika hasil pengukuran menunjukkan pH tanah terlalu rendah (asam), berikan kapur pertanian (seperti Dolomit atau Kaptan). Dolomit juga menyediakan unsur Magnesium (Mg) yang penting untuk pembentukan zat hijau daun.
- Dosis: Dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah.
- Waktu: Pengapuran sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum tanam atau sebelum pemberian pupuk dasar, dan biarkan selama kurang lebih 1 minggu setelah aplikasi.
4. Pemberian Pupuk Dasar
- Jenis Pupuk: Berikan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) dengan dosis yang dianjurkan (misalnya, \pm 30–40 ton per hektar). Pupuk kandang bisa dicampurkan dan dibajak kembali bersama tanah agar homogen.
- Penyebaran: Campurkan atau taburkan pupuk dasar secara merata ke lahan yang sudah digemburkan.
- Pendiaman: Setelah pemberian pupuk organik dan kapur (jika ada), biarkan lahan selama kurang lebih 1 minggu agar terjadi proses dekomposisi awal.
5. Pembentukan Bedengan
-
Pembuatan Bedengan: Bentuk lahan menjadi bedengan.
- Tinggi: Sekitar 30-40 cm.
- Lebar: Biasanya sekitar 1 meter.
- Jarak Antar Bedengan (Parit): Sekitar 60 cm atau disesuaikan untuk drainase.
- Fungsi Bedengan: Mencegah genangan air, terutama saat musim hujan, yang dapat menyebabkan akar busuk dan tanaman mati. Bedengan juga membantu drainase.
6. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)
- Tutup Bedengan: Bedengan yang sudah dibentuk sebaiknya ditutup dengan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP).
-
Manfaat Mulsa:
- Menekan pertumbuhan gulma (rumput liar).
- Menjaga kelembaban tanah.
- Memantulkan sinar matahari untuk mengurangi serangan hama.
- Pemasangan dan Lubang Tanam: Setelah mulsa terpasang, biarkan lagi selama 1 minggu. Kemudian, buat lubang tanam pada mulsa dengan jarak tanam yang sesuai (misalnya, 60 \text{ cm} \times 70 \text{ cm} atau 35 \text{ cm} \times 50 \text{ cm} tergantung varietas dan sistem tanam).
Pengolahan lahan yang baik memastikan media tanam siap menerima bibit cabai keriting, memberikan awal yang kuat untuk pertumbuhan tanaman yang sehat dan produktif.

No comments:
Post a Comment