Panduan Perawatan Sprayer dan Program Penyemprotan Daun untuk Cabai Merah Besar

​Perawatan cabai merah besar tidak hanya mengandalkan pemupukan akar (kocor), tetapi juga membutuhkan asupan nutrisi dan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) melalui penyemprotan daun (foliar spray). Efektivitas penyemprotan sangat bergantung pada jadwal, pemilihan bahan, dan kondisi alat sprayer yang digunakan.

​I. Perawatan Alat Sprayer (Alat Semprot Punggung)

​Kondisi sprayer sangat menentukan seberapa merata cairan dapat mengenai sasaran. Perawatan yang buruk dapat menyebabkan penyumbatan dan merusak tanaman.

Tips Perawatan Sprayer:

  1. Pencucian Rutin: Setelah setiap kali selesai penyemprotan, bilas tangki dan selang berulang kali menggunakan air bersih. Sisa-sisa bahan kimia, terutama herbisida, sangat berbahaya jika tercampur dengan pupuk atau pestisida berikutnya.
  2. Pemilahan Alat: Jika memungkinkan, sediakan dua sprayer yang berbeda: satu khusus untuk herbisida (pembasmi gulma) dan satu lagi untuk pestisida, fungisida, dan nutrisi. Jika tidak memungkinkan, pastikan pembilasan sangat mendalam setelah penggunaan herbisida.
  3. Cek Nozzle (Spuyer): Seringkali nozzle menjadi aus atau tersumbat. Bersihkan nozzle secara rutin. Jangan menggunakan jarum atau benda tajam untuk membersihkan, karena dapat merusak bentuk lubang dan mengubah pola semprotan.
  4. Pelumasan dan Penyimpanan: Lumasi bagian yang bergerak (seperti piston pada sprayer manual) dengan minyak pelumas atau minyak kelapa. Simpan sprayer di tempat yang teduh, kering, dan dalam posisi miring atau terbalik untuk mencegah kerusakan segel.
  5. Gunakan Air Bersih: Selalu gunakan air yang bersih dan bebas sedimen saat melarutkan bahan kimia atau pupuk. Air kotor dapat menyebabkan penyumbatan.

​II. Program Penyemprotan Nutrisi (Pupuk Daun)

​Penyemprotan nutrisi (pupuk daun) berfungsi sebagai suplemen yang diserap cepat oleh stomata daun, membantu mengatasi kekurangan hara mendadak, serta mempersiapkan tanaman menghadapi perubahan fase.

A. Fase Vegetatif (0–40 HST)

​Pada fase ini, tujuan utama adalah merangsang pertumbuhan tunas, batang, dan daun.

  • Fokus Nutrisi: Nitrogen (N) dan unsur mikro untuk pembentukan klorofil.
  • Pupuk yang Dianjurkan: Gandasil D atau pupuk asam amino. Asam amino membantu tanaman beradaptasi dengan baik dan mengurangi stres setelah pindah tanam.
  • Frekuensi: Semprotkan setiap 7 sampai 10 hari sekali.

B. Fase Generatif (40 HST – Panen)

​Pada fase ini, fokus beralih ke pembungaan dan pembuahan.

  • Fokus Nutrisi: Kalium (K), Fosfor (P), dan Kalsium (Ca) serta Boron (B).
  • Pupuk yang Dianjurkan: Gandasil B, MKP (Mono Kalium Fosfat), dan Pupuk Kalsium Nitrat (seperti Kalinet). Kalium penting untuk pembesaran buah, sedangkan Kalsium sangat vital untuk mencegah busuk ujung buah.
  • Frekuensi: Lanjutkan penyemprotan setiap 7 sampai 14 hari sekali.

​III. Program Pengendalian Hama dan Penyakit (Pestisida & Fungisida)

​Penyemprotan pestisida (untuk hama) dan fungisida/bakterisida (untuk penyakit) harus dilakukan secara terencana, tidak hanya saat serangan sudah parah.

A. Pemilihan Bahan Berdasarkan Sasaran:

  1. Insektisida (Pengendali Hama):
    • ​Untuk hama penghisap (Kutu Kebul, Thrips, Aphids) yang bersembunyi di bawah daun dan menyebabkan daun keriting: Gunakan insektisida berbahan aktif seperti Abamectin, Imidakloprid, atau Piridaben.
    • ​Untuk hama penggigit (Ulat Grayak): Gunakan insektisida kontak dan lambung (misalnya bahan aktif Dimehypo atau Metomil).
  2. Fungisida & Bakterisida (Pengendali Penyakit):
    • ​Untuk penyakit jamur seperti Patek/Antraknosa atau Bercak Daun: Gunakan fungisida kontak dan sistemik (misalnya bahan aktif Propineb, Azoksistrobin & Difenokonazol, atau Mangan Zeb).
    • ​Untuk penyakit yang menyerang akar (misalnya Layu Fusarium), fungisida perlu diaplikasikan dengan cara kocor ke pangkal batang dan area perakaran.

B. Teknik dan Waktu Penyemprotan:

  • Waktu Ideal: Penyemprotan terbaik adalah pada pagi hari (sebelum pukul 10.00) atau sore hari (setelah pukul 15.00), ketika stomata daun terbuka dan suhu udara tidak terlalu tinggi, sehingga penyerapan optimal.
  • Teknik Penyemprotan:
    • ​Pastikan cairan semprot mengenai seluruh bagian tanaman, termasuk permukaan atas dan terutama permukaan bawah daun, karena di sinilah sebagian besar hama penghisap bersembunyi.
    • ​Tambahkan bahan perekat atau perata pada larutan pestisida dan pupuk daun untuk memastikan larutan menempel sempurna dan tidak cepat luntur oleh embun atau hujan.
  • Sistem Rolling: Selalu lakukan rotasi bahan aktif pestisida dan fungisida. Penggunaan bahan aktif yang sama secara terus-menerus akan menyebabkan hama dan penyakit menjadi kebal (resisten).

​Dengan kombinasi perawatan sprayer yang baik dan jadwal penyemprotan yang berimbang antara nutrisi dan perlindungan, tanaman cabai merah besar akan tumbuh optimal dan memiliki ketahanan tinggi terhadap ancaman OPT.

No comments:

Post a Comment