Panduan Tuntas Pengolahan Lahan untuk Budidaya Cabai Merah Besar

Keberhasilan budidaya cabai merah besar sangat bergantung pada kualitas media tanam. Pengolahan lahan yang optimal adalah fondasi yang akan menjamin pertumbuhan akar yang baik, ketersediaan nutrisi, dan perlindungan awal dari penyakit tular tanah.

​Berikut adalah tahapan lengkap dan terstruktur dalam pengolahan lahan untuk cabai merah besar, tanpa menggunakan format tabel.

​1. Pembersihan dan Penggemburan Lahan

​Langkah awal dalam pengolahan lahan adalah mempersiapkan tanah agar gembur dan steril.

​Pertama, bersihkan lahan dari semua gulma, bebatuan, dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Sangat penting untuk menghindari lahan bekas tanaman sefamili (solanaceae) seperti tomat atau terung, untuk memutus siklus penyakit.

​Kedua, lakukan pencangkulan atau pembajakan menggunakan traktor hingga kedalaman tanah mencapai 30 hingga 40 cm. Penggemburan ini bertujuan untuk memperbaiki aerasi dan memastikan drainase tanah berjalan baik.

​Ketiga, biarkan lahan yang sudah diolah terkena sinar matahari langsung (dijemur) selama 1 hingga 2 minggu. Proses penjemuran ini merupakan sterilisasi alami yang efektif membunuh patogen dan pupa hama di dalam tanah.

​2. Pengukuran pH dan Pengapuran

​Kondisi tanah ideal untuk cabai merah besar adalah sedikit asam hingga netral, dengan pH antara 5,5 hingga 6,8.

​Jika pH tanah hasil pengukuran berada di bawah 5,5 (terlalu masam), maka perlu dilakukan pengapuran. Gunakan Kapur Pertanian (Dolomit) untuk menaikkan pH dan menyediakan unsur Kalsium dan Magnesium. Dosis umum yang digunakan adalah sekitar 1 hingga 1,5 ton per hektar, disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah. Pengapuran harus dilakukan dengan cara disebar merata di permukaan lahan dan diaduk rata dengan tanah. Beri jeda waktu 2 hingga 3 minggu sebelum tanam agar kapur bereaksi sempurna.

​3. Pembentukan Bedengan dan Parit

​Setelah tanah gembur dan pH terkoreksi, langkah selanjutnya adalah membentuk bedengan.

​Pada lahan kering atau tegalan, bedengan dibuat dengan lebar ideal 100–120 cm dan tinggi 30–40 cm. Jarak antar bedengan (parit) sekitar 30–50 cm.

​Sementara itu, untuk lahan sawah yang cenderung lebih basah, bedengan harus lebih tinggi, yaitu 50–60 cm, dengan lebar 120–150 cm. Jarak antar bedengan atau parit juga lebih lebar, sekitar 50–60 cm. Parit ini berfungsi krusial sebagai saluran drainase untuk pembuangan kelebihan air serta sebagai jalur irigasi dan perawatan.

​4. Pemberian Pupuk Dasar

​Pupuk dasar adalah "bekal" nutrisi awal bagi bibit. Pemberian pupuk dasar dilakukan setelah bedengan terbentuk dan sebelum mulsa dipasang.

​Mulailah dengan menyebarkan pupuk organik, seperti pupuk kandang yang sudah matang (misalnya dari ayam) atau kompos, secara merata di atas bedengan. Dosis yang disarankan biasanya mencapai 15-20 ton per hektar untuk memperbaiki struktur tanah dan menambahkan bahan organik.

​Kemudian, tambahkan pupuk anorganik yang fokus pada unsur Fosfor (P) dan Kalium (K), seperti SP-36 untuk merangsang pertumbuhan akar, dan NPK Mutiara (16-16-16) sebagai nutrisi seimbang.

​Semua pupuk dasar tersebut harus dicampur dan diaduk rata dengan tanah di permukaan bedengan. Biarkan bedengan dalam kondisi tersebut selama 5 hingga 7 hari sebelum penanaman untuk memastikan pupuk bereaksi sempurna dan tidak menyebabkan keracunan pada bibit cabai.

​5. Pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP)

​Pemasangan mulsa adalah praktik modern yang sangat dianjurkan untuk cabai.

​Pasang MPHP di atas bedengan dan tarik sekencang mungkin. Sisi perak mulsa harus menghadap ke atas. Manfaat utamanya adalah untuk mengendalikan gulma, menjaga kelembapan tanah, dan memantulkan sinar matahari (mengurangi serangan hama seperti Kutu Kebul dan Thrips). Kunci tepi mulsa dengan pasak bambu atau timbunan tanah agar tidak terlepas.

​6. Pembuatan Lubang Tanam

​Langkah terakhir adalah membuat lubang tanam pada mulsa. Gunakan alat pelubang yang sesuai.

​Jarak tanam untuk cabai merah besar umumnya adalah (50-60 cm) x (60-70 cm). Pola tanam yang paling efisien adalah zig-zag atau dua baris sejajar dalam satu bedengan. Pastikan proses pelubangan selesai beberapa hari sebelum penanaman, untuk menghindari panas berlebihan dari mulsa yang terperangkap pada lubang.

​Dengan menyelesaikan semua tahapan ini, lahan tanam Anda telah siap untuk menerima bibit cabai merah besar yang sehat dan menjanjikan hasil panen yang optimal.

No comments:

Post a Comment